Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Gelar Kuliah Umum: "Hakikat Manusia dalam Kacamata Pendidikan Islam
Banjar 30 Oktober 2024- Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) mengadakan kuliah umum bertajuk "Hakikat Manusia dalam Kacamata Pendidikan Islam" pada hari Rabu, 30 Oktober 2024. Acara ini diadakan di Aula Utama UMTAS dan dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, serta praktisi pendidikan Islam.
Kuliah umum ini menghadirkan Kyai. Kusein Ph.D., seorang ahli dalam bidang filsafat pendidikan Islam, yang memberikan pemaparan mendalam tentang konsep hakikat manusia dalam perspektif pendidikan Islam. Dalam paparannya, beliau menyoroti pentingnya hal hal sebagai berikut:
Dalam perspektif pendidikan Islam, hakikat manusia adalah pandangan mendasar tentang sifat, tujuan, dan potensi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang unik dengan peran sebagai hamba Allah (`'abd`) dan khalifah (pemimpin atau pengelola) di muka bumi. Beberapa poin penting mengenai hakikat manusia dalam kacamata pendidikan Islam antara lain:
1. Manusia sebagai Makhluk Spiritual dan Fisik
Manusia diciptakan dengan dua dimensi: jasmani dan ruhani. Dimensi fisik manusia memungkinkan interaksi dengan dunia materi, sementara dimensi spiritual mencakup ruh dan hati yang merupakan sumber kesadaran dan pemahaman terhadap nilai-nilai ketuhanan. Pendidikan Islam menekankan keseimbangan antara pengembangan aspek spiritual dan fisik agar manusia bisa mencapai tujuan hidup yang mulia.
2. Manusia sebagai Khalifah Allah di Bumi
Allah mengamanatkan manusia untuk menjadi khalifah (pemimpin atau pengelola) di bumi. Peran ini membawa tanggung jawab besar dalam memelihara, mengelola, dan memanfaatkan alam semesta dengan bijaksana. Pendidikan Islam bertujuan untuk menyiapkan manusia agar mampu melaksanakan tugas sebagai khalifah, dengan pemahaman tentang nilai moral dan etika Islam dalam menjalankan peran sosial, politik, dan ekonominya.
3. Manusia sebagai Makhluk Berakal
Islam menempatkan akal sebagai salah satu kelebihan manusia dibanding makhluk lainnya. Akal digunakan untuk memahami wahyu dan menilai baik atau buruknya suatu perbuatan. Pendidikan Islam mendorong pengembangan akal budi agar manusia dapat berpikir kritis dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Namun, akal tidak boleh lepas dari bimbingan wahyu karena Islam meyakini bahwa ilmu yang sempurna hanya datang dari Allah.
4. Manusia sebagai Makhluk yang Memiliki Kebebasan Terbatas
Manusia diberikan kebebasan untuk memilih jalan hidupnya, tetapi tetap dalam kerangka aturan Allah. Kebebasan ini membawa konsekuensi akan tanggung jawab dan pertanggungjawaban di akhirat. Pendidikan Islam mengajarkan pentingnya memilih jalan yang sesuai dengan ajaran Islam dan menyadari bahwa setiap pilihan memiliki dampak di dunia maupun akhirat.
5. Tujuan Hidup Manusia untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Dalam Islam, tujuan hidup manusia adalah untuk mencari keridhaan Allah dan mencapai kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Pendidikan Islam berupaya membimbing manusia agar memahami dan menghayati tujuan hidup ini, sehingga setiap tindakan dan pemikirannya diarahkan untuk mendapatkan ridha Allah serta mencapai kebahagiaan yang hakiki.
6. Potensi Manusia yang Harus Dikembangkan
Islam mengakui bahwa manusia memiliki potensi luar biasa yang harus dikembangkan, baik potensi intelektual, spiritual, maupun emosional. Pendidikan Islam berfungsi sebagai sarana untuk menggali dan mengoptimalkan potensi tersebut agar manusia bisa memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan alam sekitarnya sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan memahami hakikat manusia dalam kacamata pendidikan Islam, diharapkan individu dapat membangun jati diri yang kuat, memiliki etika dan moral yang baik, serta mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh, berkarakter Islami, dan mampu mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Editor: Nana Supriatna