Banjar, 20 Juli 2024 – Mantan Ketua Nasyiatul Aisyiah kota Banjar, yang juga seorang dosen di STIT Muhammadiyah Banjar, Ibu Nurul Ilmi S.Pd., M.Pd mengadakan workshop menulis cerita rakyat bersama kawula muda Kota Banjar. Acara yang digelar di Desa Bahasa Banjar dan disponsori oleh Ruang Baca Komunitas (RBK) juga yang dinahkodai oleh Bapak Sopyan Munawar S.Pd., M.Pd ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan memperkenalkan kekayaan cerita rakyat kepada generasi muda.
Workshop yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan komunitas literasi setempat. dan disponsori oleh Ruang Baca Komunitas (RBK), Rumah Literasi, Pusat pengembangan Bahasa dan sastra, Kemendikbud dan Badan Bahasa. Dalam acara tersebut, peserta mendapatkan bimbingan langsung dari seorang dosen STIT Muhammadiyah Banjar yang expert tentang teknik menulis cerita rakyat yang baik dan benar, termasuk cara menggali dan mengolah cerita dari sumber-sumber lokal.
Dalam pemaparanya, beliau menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya melalui penulisan cerita rakyat. "Cerita rakyat merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang harus kita jaga. Melalui penulisan, kita tidak hanya melestarikan cerita tersebut, tetapi juga mengenalkannya kepada generasi berikutnya," ujarnya. Beliau juga salah satu dosen STIT Muhammadiyah yang produktif dalam pengabdian masyarakat, Penelitian dan pengembangan budaya literasi di kalangan muda-mudi.
Para peserta workshop tampak antusias mengikuti setiap sesi yang diberikan. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan menulis cerita rakyat yang nantinya akan dikumpulkan dan dibukukan. "Saya sangat senang bisa ikut workshop ini. Selain menambah pengetahuan, saya juga jadi lebih mengenal cerita-cerita rakyat dari daerah kita," kata salah satu peserta yang bernama Farah seorang Mahasiswa STIT Muhammadiyah yang produktif.
Acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam pelestarian budaya dan literasi. Selain itu, hasil karya dari workshop ini rencananya akan dipublikasikan dalam sebuah antologi cerita rakyat yang akan dibagikan ke sekolah-sekolah dan perpustakaan di Kota Banjar.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semangat untuk melestarikan budaya lokal melalui penulisan cerita rakyat dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda.
Editor: Nana Supriatna