Oleh : Aan Alamsyah,S.Pd.I.,S.T.,M.Pd.,C.PW
(Alumni AR Learning,Direktur eMKIS)
Kepantasan publik dalam panggung politik adalah suatu konsep yang relatif dan tergantung pada norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat. Pertanyaan mengenai apakah kepantasan publik ada dalam panggung politik sering kali menjadi perdebatan dan bervariasi di berbagai konteks.
Dalam konteks politik, kepantasan publik dapat mencakup etika, perilaku yang bermartabat, transparansi, integritas, dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi. Publik berharap agar para politisi dan pemimpin publik bertindak secara jujur, bertanggung jawab, dan melayani kepentingan publik.
Namun, praktik politik yang sebenarnya bisa sangat kompleks dan terkadang tidak selalu memenuhi harapan tersebut. Dalam lingkungan politik yang seringkali kompetitif dan penuh tekanan, terdapat situasi di mana kepentingan pribadi, ambisi politik, atau kekuasaan dapat menggiring beberapa individu atau kelompok untuk melanggar etika atau berperilaku yang tidak pantas.
Terkadang, praktik politik yang tidak pantas dapat mencakup fitnah, serangan pribadi, penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan, dan manipulasi politik. Ini tidak hanya dapat merusak reputasi politisi atau partai politik, tetapi juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses politik secara keseluruhan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua politisi atau pemimpin publik terlibat dalam praktik-praktik yang tidak pantas. Banyak individu yang berkomitmen untuk bertindak dengan integritas dan melayani kepentingan publik dengan baik.
Untuk mempromosikan kepantasan publik dalam panggung politik, penting untuk memperkuat regulasi dan mekanisme pengawasan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik, pendidikan politik, dan pengembangan pemimpin yang bertanggung jawab dan etis juga penting.
Akhirnya, kepantasan publik dalam politik juga merupakan tanggung jawab bersama. Masyarakat memiliki peran penting dalam mengevaluasi perilaku politisi dan memberikan suara mereka dalam memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai yang mereka yakini.
Editor : Nana